Entri Populer

Selasa, 01 Maret 2016

Satu

Sejak kecil aku mencintai seni, tidak begitu giat seperti orang - orang yang mengaku pecinta atau penggiat seni, tidak sepintar atau segiat mereka, aku mencintai seni dengan caraku sendiri. Berada di dalamnya, berusaha survive, karena seni adalah hidup.
Oleh karena itu, 4 tahun lalu aku menetapkan pilihanku pada kampus ini. Tanpa bekal apa - apa, tanpa pengalaman ataupun jam terbang, terutama dalam bidang yang aku pilih "Seni Teater". Hanya bermodal dua kata "Aku Ingin" dan ternyata tuhan menetapkan takdir ku di sini. Babak hidup baru dimulai, aku menjalani lakon ku di sini. Memulai segalanya dari nol ! Semangatku melambung setinggi - tingginya sampai kemudian kembali lagi ke titik nol.
dan di sinilah proses pendewasaan diriku terbentuk.

Disini, otaku dituntut untuk berpikir lebih keras, fisikku dituntut untuk lebih kuat, mataku dituntut untuk terjaga lebih kama, aku melakukan semuanya dengan senang hati. Disini aku merasakan bagai mana dicintai, disayangi, dikagumi, dibenci, dicaci sampai pada akhirnya aku mengerti bagaimana sebuah kekecewaan mematahkan kuku tajamku, menggerogoti semangatku yang semula ku kira kokoh. sejak saat itu aku mengerti, seperti apa rasanya jatuh. Mimpi ku berantakan, harapan yang ku bangun rasanya sia - sia.

Aku anggap hal itu mimpi buruk. Aku akan memulai lagi semuanya dari awal. Tanpa melupakan masalalu, biarlah kekecewaan menjadi sejarah peristiwa lampau yang tak akan terulang dan menjadi pelajaran. Dan aku akan terus hidup bersama kenanganku.

Seni adalah harapan
Seni adalah kekecewaan
Seni adalah cinta
Seni adalah hidup

Tidak ada komentar: